Sisi Gelap Crypto, NFT - Semua Resiko Investasi & Trading Crypto Ada Disini

Sisi Gelap Crypto, NFT - Semua Resiko Investasi & Trading Crypto Ada Disini

Show Video

Di video kali ini kita akan bahas tentang Sisi Gelap Crypto yang nggak diketahui oleh banyak orang. Saya akan kasih Insight dikit. Ada apa sih di dunia crypto itu? Karena mungkin teman-teman yang trane crypto atau investasi crypto. Kan cuma tahu dari luar aja. Kalau saya, jujur nggak sampai masuk terlalu ke dalam. Cuma ngintip aja.

Dan ini yang mau saya share. Biar kita hati-hati juga dan tetap waspada. Karena di crypto, kita harus trust no one. Dan perlu diingat, gak cuma crypto aja yang punya dark side, punya Sisi Gelap. Saya juga lama di properti sampai saya tahu apa Sisi Gelap properti.

Mafia tanah contohnya. Nah, lain kali kita akan bahas deh tentang Sisi Gelap properti, saham, emas, dan aneka komoditas lain yang juga punya Sisi Gelap. Mungkin minyak goreng aja juga punya. Tapi karena sekarang hype-nya crypto. Saya akan bahas tipis-tipis deh sisi Gelap dari crypto.

Karena kebanyakan dari kita kan cuma investasi aja. Cuma trader aja. Nggak tahu di belakang layar tuh kayak apa. Saya nggak bener-bener 100% di belakang layar. Saya kebetulan ada di antaranya. So, I can see both of The World, the good side and the bad side.

And the bad side is very very bad. Very very dark. Semua yang saya tahu tentang crypto akan saya tumpahkan di video ini.

Dan maksudnya bukan Kasih FUD ya teman-teman. Tapi saya juga nggak mau kasih cerita yang bagus-bagus aja. Tapi saya mau kasih informasi yang berimbang.

Sejauh apa yang saya tahu. Karena nggak banyak orang yang punya privilege untuk sedikit tahu dunia ini dari balik layar. Sejak masuk agak dalam nih di dunia crypto. Agak dalam ya ini. Bukan bener-bener dalam.

Seperti yang tadi saya bilang, cuma ngintip aja. Saya jadi orang yang beda. Boleh dibilang, saya jadi orang aneh. Semenjak kenal crypto, saya jadi orang yang nggak percayaan sama orang lain. concious saya meningkat 100 kali lipat.

Tingkat kewaspadaan saya naik. Apalagi muka saya ada di mana-mana. Bener-bener jaga data. Bahkan kasih data pribadi ke orang aja, saya enggak berani. Terima email, saya juga waspada.

Profil setiap orang juga saya lihat dulu. Ini orang beneran asli, robot, atau cuma mau ngetes aja. Mau jebak mungkin.

Social engineering Mungkin. Saya juga lebih baik gak Connect dengan public Wifi. Saya jadi orang yang tertutup banget. Apalagi mengenai dunia pribadi saya. Sejak Saya kenal lebih dalam tentang crypto. Kenapa? Karena itu semua adalah data yang bisa diolah untuk curi data kita.

Di dalam Case crypto, uang kita. Sekali lagi ini disklaimer ya guys. Ini bukan video FUD.

Saya cuma mau cerita aja. Apa yang 99% orang di luar crypto itu enggak tahu. Saja ceritain resikonya, biar temen-temen lebih mantep gitu. Waktu bener-bener turun dan terjun ke dunia Crypto.

Because crypto is not for everybody. Kalau main game, ibarat kita ada di sebuah Dungeon dengan banyak musuh. Tapi dengan reward yang gede banget.

Saya akan bahas Video ini dalam 15 chapter. Pastikan enggak ada chapter Yang Terlewat ya teman-teman. Dan share sebanyaknya video ini ke temen-temen yang lain.

Teman-teman juga bisa join telegram saya yang Link nya ada di kolom deskripsi. Toksiknya di dunia ini adalah saling Serang. Saling Hack satu sama lain. Solana udah kena serangan berapa kali itu. Itu nggak lain dan nggak bukan adalah kalau saya rasa ulah developer Blockchain tetangga.

Wormhole di-hack. Konon katanya juga ulah blockchain tetangga. XEC atau Bitcoin Cash ABC juga waktu pertama kali Launch, diserang oleh developer lain. Mungkin di sini udah nggak ada yang namanya kolaborasi.

Di sini adalah tempat di mana orang-orang biasa bisa menjadi kriminal. Hukumannya nggak ada. Karena ini adalah dunia yang terdesentral. Bahkan saya pernah nih kawal satu Project GameFi yang pada hari H Launch-nya di-hack oleh developer game tetangga. Kalau ada project DeFi yang kena hack, juga patut dicurigai pelakunya adalah developer Project tetangga.

Atau malah mungkin ada tim yang jadi double agent. Dan gak hanya di DeFi aja lho. Tapi hack antar exchange diduga juga pernah dan sering terjadi. Dan hack biasanya adalah gagalnya good governance sebuah company. Namanya bisnis yang dioperasionalkan manusia, pasti ada lalainya.

Apalagi perusahaan atau exchange yang berbasis di dunia digital. Kelemahan ada dari berbagai sisi. Siapa orang yang paling tahu kelemahannya? Ya pastinya orang dalam sendiri.

Pernah nggak kalian mikir kalau Siapa tahu nih code di dalam app-nya itu dikasih bug. Dikasih Bug dengan sengaja. Ini yang paling menakutkan.

Keamanan level dewa pun bisa bobol. Kalau ada yang nanya nih. Crypto aman atau enggak.

Saya jawab, kalau cari aman jangan ke crypto. Ini bukan tentang aset mana yang aman. Tapi the industry as a hole. Yang namanya celah keamanan, sehebat apapun bisa bobol oleh hacker serius. Dan keamanan itu ada dari dua sisi.

Mereka pasti udah punya protokol keamanan. Di sisi satunya adalah di sisi kita sendiri. Seberapa Pintar kita jaga data. Dan mungkin sepintar-pintarnya kita, pasti ada lengahnya. Apalagi kalau di DeFi.

Enggak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban. Namanya aja terdesentral. Kita di-hack, ya hilang gitu aja.

Dulu saya punya satu toko kecil. Barang selalu hilang. Ditambal dengan sistem. Eh, celahnya ada lagi. Ditambal lagi sistemnya, masih ada celah lain. Ditambal lagi, masih ada satu celah lain untuk mencuri.

Enggak ada habisnya. Sistem sebagus apapun pasti punya leak. Yang penting adalah timnya, kejujuran orang-orangnya. Yang jadi masalah, di dunia crypto. Satu tim developer itu dari berbagai negara.

Yang bahkan mungkin enggak pernah saling ketemu. Gimana bisa kenal? Yang terakhir nih, AXIE Infinity aja Wallet Ronin-nya jadi korban hack. Hack terbesar sepanjang sejarah DeFi lho. Hampir 9 Triliun Rupiah. Hanya karena dari pihak Sky Mavis lupa revoke hak untuk otorisasi Transaksi.

Dan kok bisa private key-nya bocor. Saya juga pernah cerita tentang XEC. Perseturuan antara developer Bitcoin cash. Yang akhirnya pecah menjadi Bitcoin cash ABC.

Yang kemudian re-branding Jadi XEC. Sebelum Re-brand, bitcoin cash ABC sempat jadi korban 51% attack. Di crypto, security secanggih apapun pasti ada kesempatan untuk bobol. Pentagon dan FBI aja mungkin bisa bobol.

Boro-boro developer crypto. Nah, semua exchanger pasti nunggu gilirannya untuk kena hack. Nah, juga parahnya ada hacker yang diduga dibiayai oleh negara tertentu.

Paling mudah untuk nge-hack adalah mereka cari exchange atau protokol yang punya back door dan paling rapuh secara security. Semua exchange, baik besar dan kecil punya kesempatan ini. Tinggal Gimana caranya agar waktu itu terjadi, semua bisa dimitigasi dengan baik. Dana user tetap aman. Jujur saya juga pernah jadi korban terdampak.

Terdampak ya, bukan kena hack. D salah satu exchange Top Five dunia. Saya Email, dan Dana saya kembali full 100% di akun baru.

Termasuk token-token dusting-nya. Semuanya dalam jangka waktu 10 hari. Nah, yang jadi masalah adalah pada exchange yang lebih kecil. Yang dananya mungkin enggak banyak untuk memitigasi resiko itu. Saat di hack, mereka malah bangkrut.

Beberapa Exchange yang tetap Survive setelah kena hack itu ada binance, digifinex, AscendEX, BitMart, Coincheck, dan beberapa lainnya. Tapi ada juga enggak Survive. Misalnya seperti MT. GOX. Dan jujur, menurut saya pribadi. Ini jauh lebih penting daripada sekedar Regulated.

Karena kalau regulated itu aman secara regulasi, tapi tetep Masih Ada Kesempatan di-hack. Makanya saya harap, regulator juga bisa memitigasi resiko ini. Paling enggak dikasih syarat. Dana cadangan Kalau ada hack di exchange-nya. Ada asuransi misal.

Jadi penting untuk regulator nggak hanya dari sisi legalitas nya aja. Tapi dari sisi cybersecurity dan skenario saat hack terjadi yang perlu diaudit setiap saat. Karena pada saat exchange-nya dihack dan bangkrut. Misalnya MT. GOX Yang regulated di Jepang dan YoBit yang regulated di Korea. Kita, user kehilangan seluruh dana kita.

Saya memitigasi resiko ini dengan membagi Porto saya di banyak exchange. Saya pakai 10 Exchanger dan aktifkan 2 factor. Saya juga pakai email yang beda-beda dan ponsel yang beda-beda. Saya punya 5 handphone di sini dengan email dan nomor yang beda-beda. Repot emang, tapi enggak ada pilihan. Kalau temen-temen ingin tahu saya pakai exchanger apa aja.

Ada di kolom deskripsi. Teman-teman bisa pakai Link yang ada di bawah untuk tetep dukung informasi di channel ini tetap free. Lupakan perang dagang. Lupakan perang dunia ke-3. Dunia ada dalam Currency war. Perang cyber yang melibatkan crypto yang dibiayai oleh negara-negara tertentu.

Waktu video ini dibuat, 2022 itu belum abis. Tapi hacker udah curi 2 Milyar Dollar. Sebuah angka yang sangat besar. Itu setara dengan APBN Timor Leste dan gak jauh beda dengan APBN Korea Utara. Sebesar 3,3 Milyar Dollar. Ada beberapa negara tertentu yang membiayai para hacker untuk mencuri uang orang dari seluruh dunia.

Di 2021 aja, hacker dari Korea Utara diduga mencuri 400 juta dollar uang orang di seluruh dunia. Hanya dari Crypto aja. Bahkan enggak hanya dari crypto atau DeFi. Tapi para hacker juga memburu perusahaan-perusahaan yang bekerjasama dengan perusahaan crypto untuk mencuri data user. Data user ini nantinya bisa dipergunakan untuk masuk.

2022-04-10 23:12

Show Video

Other news