32 Pola Cuan Candlestick: Formula Trading Ala Jepang

32 Pola Cuan Candlestick: Formula Trading Ala Jepang

Show Video

Kali ini kita akan bahas tentang analisa Candlestick. Sebuah analisa yang berasal dari Jepang sejak abad ke-18. Ada giveaway laptop Macbook Air buat teman-teman yang install Bybit dengan Link yang ada di bawah atau dengan kode ini. Promo ini berlaku sampai dengan 15 Juli 2022.

Install bybit, klik Link yang ada di bawah ya. Apa itu Candlestick? Nah, kita bahas fakta unik tentang candlestick dulu ya. Dulunya candlestick ini digunakan oleh trader beras di Jepang. Candlestick digunakan untuk mencatat harga pasar dari waktu ke waktu. Data itu digunakan untuk memprediksi pergerakan harga beras di masa depan.

Metode Candlestick ini dikembangkan oleh munehisa homma. Seorang trader beras di abad ke-18. Metode ini kemudian dibawa ke barat melalui buku yang ditulis oleh Steve Nison. Yaitu Japanese candlestick charting techniques di tahun 1991.

Hingga hari ini, buku itu masih diterbitkan dan dicetak dalam berbagai bahasa. Karena dari Jepang, kita akan menemukan banyak istilah Jepang dalam candlestick. Di era modern, candlestick digunakan untuk mencatat pergerakan harga berbagai macam aset. Mulai dari komoditas emas, perak, minyak, saham, hingga aset crypto. Sama seperti analisa yang lain, analisa teknikal dengan Candlestick juga belum tentu 100% benar.

Bahkan gak ada analisa apapun di dunia ini yang bisa pastikan 100% arah market. Analisa teknikal juga harus diikuti dengan analisa lain. Seperti fundamental dan big cycle dari sebuah market misalnya. Semua analisa hanya Kasih indikator, bukan konfirmasi kepastian 100%. Sama dengan indikator di dashboard mobil.

Jadi kita tahu kapan harus mengurangi kecepatan atau menambah kecepatan. Tapi tentu halus diikuti dengan Medan Jalan yang kita lalui. Nggak bisa kita hanya mengandalkan dari dashboard aja.

Saya pernah bahas tentang onchain analisis atau bandarmology ala crypto. Saya juga pernah bahas tentang Chart pattern strategi. Dan banyak banget bahas tentang fundamental.

Utamanya aset Crypto. Kali ini kita akan bahas tentang analisa teknikal dengan menggunakan candlestick. Nah, gimana cara baca candlestick? Candlestick ditunjukkan dari bentuk persegi berwarna merah atau hitam kalau harganya turun.

Dan hijau atau white kalau harganya pada satu waktu tertentu naik. Candle merah kita sebut candle bearish. Candle hijau kita sebut candle bullish. Dalam sebuah Candlestick terdiri dari empat bagian. Bagian yang pertama adalah bagian body atau tubuhnya.

Bagian yang kedua Upper body menunjukkan pembukaan untuk candle bearish dan harga penutupan untuk candle bullish. Bagian yang ketiga, lower body. Menunjukkan penutupan untuk candle bearish dan harga pembukaan untuk candle bullish. Bagian yang keempat adalah bagian ekor.

Kadang disebut juga dengan Shadow atau wick. Bagian ini menunjukkan harga tertinggi dan harga terendah pada titik waktu tertentu. Bentuknya seperti garis vertikal ini. Setiap candle menandakan pergerakan harga dalam satu timeframe. Misal tiap menit, tiap jam, tiap hari, tiap minggu, atau bulan.

Jadi dalam 1 Candlestick ada empat informasi yang kita dapat. Yaitu harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah. Sudah. Sesimpel itu sih candlestick.

Di dalam Candlestick juga berisi informasi tentang psikologi para trader. Dengan memahami psikologi trader yang tercermin dalam candlestick. Kita bisa memprediksikan arah market. Di video ini kita akan bahas Tuntas tentang pola-pola candlestick dengan detail. Temen-temen bisa nonton video ini berulang-ulang kalau belum paham. Kita akan bagi video ini atau strategi ini dalam empat Pola atau formasi.

Yaitu pola formasi 1 Candlestick, pola formasi dua candlestick, pola formasi tiga candlestick, dan pola formasi 4 candlestick. Yang pertama kali ada long White and Long black candle. Long white candlectick secara umum memberi indikasi peluang terjadinya uptrend, apapun jenis tren yang mendahuluinya. Bentuk Candle-nya panjang bullish ke atas.

Sementara long Black, Candlestick-nya secara umum terindikasi terciptanya trend bearish, apapun tren yang mendahuluinya. Kemudian ada white and black marubozu. Marubozu adalah candlestick yang enggak punya Shadow. Kalaupun ada, biasanya kecil banget. White marubozu memberikan sentimen Bullish. Black marubozu memberikan sentimen bearish.

Next, ada spinning tops. Bentuknya seperti ini. Punya long Upper shadow dan long lower shadow. Ini mencerminkan keraguan pasar. Jika diketahui dengan tren turun, maka itu adalah indikasi terjadinya Uptrend dengan ujung lower body jadi supportnya.

Jika didahului oleh tren naik, indikasi ada reversal. Jadi tren dengan upper body jadi resistance-nya. Next, ada Hammer and hanging Man.

Ini hammer and hanging man. Upper shadow-nya jadi pendek atau enggak ada. Bodynya pendek. Tapi shadow-nya agak panjang. Bentuknya jadi seperti hammer atau hanging Man. Disebut hanging Man kalau diawali oleh market bullish.

Disebut Hammer kalau diawali dengan market bearish. Pola ini adalah pola reversal. Next, ada Doji. Doji adalah peluang terjadinya pembalikan tren. Harga Open sama dengan harga close.

Artinya market ada dalam keraguan. Ada beberapa macam Doji. Ada four price Doji, Dragonfly doji, long legged doji, gravestone doji. Dan doji yang muncul di trek apapun berpeluang menjadi pola reversal dan membalikkan arah trend. Oh ya, ada cheat sheet di setiap chapter yang bisa temen-temen screenshot. Nah, kalau teman-teman masih bingung.

Teman-teman bisa coba copytrade sembari belajar. Copytrade adalah mengcopy strategi trading seseorang. Trader yang memberi sinyal di bybit disebut principles traders. Nah, kalau kita mengkopi trading principle traders.

Kapanpun ia buka posisi, kita juga secara otomatis buka posisi. Ketika principle Traders menutup posisi. Kita juga secara otomatis menutup posisi. Ketika Principal traders profit, kita juga profit.

Sebaliknya. Sebaliknya ya. Ketika principle traders Loss, kita juga Loss. Jadi principle trader juga bisa Loss. Nah, sistem copy trade ini udah ada di bybit.

Tapi saat ini cuma bisa dilakukan melalui web. Seorang principal trader bisa dapat 10% net profit yang didapat dari followersnya di bybit. Saat ini bybit telah support 15 trading pair. Nanti kita akan bahas lagi ya tentang copytrade. Sekarang kita lanjut di pola 2 Candle formation.

Di pola ini ada bullish and bearish engulfing. Bullish engulfing ciri-cirinya didahului dengan downtrend. Candle pertamanya adalah candle merah. Dan Candle keduanya candle hijau dengan harga Open di bawah harga close candle pertama.

Dan harga close di atas harga Open candle pertama. Di pola ini, Candle Kedua pasti lebih panjang dari candle pertama. Sementara bearish engulfing itu sebaliknya. Hanya saja diawali dari Uptrend.

Bullish and bearish engulfing adalah pola reversal atau pembalikan tren. Berikutnya, morning and evening Doji star. Morning doji star didahului dengan tren turun. Candle pertama, long Black Candle atau Black marubozu.

Candle kedua adalah semua doji. Titik teratas dari badan Doji berada di bawah harga close candle pertama. Kemunculan morning doji star mencerminkan gagalnya Candle pertama untuk meneruskan tren penurunan. Evening Doji Star kebalikan dari morning doji star. Didahului dari tren naik. Candle pertamanya, long white atau marubozu candle.

Kedua, semua jenis doji. Titik terbawah badan Doji di atas harga close candle pertama. Next, ada bullish kicking dan Bearish kicking. Formasi ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dari sentimen investor. Biasanya sentimen ini muncul karena berita yang mengejutkan.

Bullish kicking diawali Black marubozu. Sementara bearish kicking diawali dengan white marubozu. Next, ada Bullish and bearish Harami. Bullish harami adalah pola pembalikan yang muncul di bagian bawah tren penurunan. Bullish harami diawali dengan long black candle. Kedua, diikuti oleh candle bullish dengan tubuh kecil tertutup di dalam tubuh candle sebelumnya.

Bullish Harami adalah pola reversal yang diawali dengan tren turun. Pola ini terdiri dari Candle bearish dengan tubuh besar. Diikuti oleh candle bullish dengan tubuh kecil yang tertutup dalam candle pertama. Bearish harami adalah pola yang didahului dengan tren naik. Setelah itu candle pertamanya diawali dengan White Candle dan candle keduanya memiliki bodi yang lebih pendek dari candle pertama.

Next, dark Cloud cover. Pola ini adalah pola bearish engulfing yang belum jadi sempurna. Karena dilanjutkan oleh Candle yang berikutnya. Ciri-cirinya didahului dengan tren naik.

Candle pertamanya long white candle, candle keduanya Candle bearish, dan memiliki close di bawah titik tengah badan candle pertama. Tapi masih ada dalam area body candle pertama. Pola Ini menimbulkan keraguan pasar akan kelanjutan tren bullish. Next, matching low.

Matching low juga adalah pola reversal. Didahului dengan tren turun. Candle pertamanya long Black candle. Candle keduanya Black Candle. Juga dengan harga close yang nyaris sama dengan harga close candle pertama.

Berikutnya ada Shooting Star. Shooting star didahului dengan tren naik. Candle pertamanya white candle.

Candle keduanya membentuk gap up. Punya body kecil dan upper shadow yang panjang. Lower Shadow sangat pendek atau hampir enggak ada. Kemunculan pola ini membuat investor mengira tren bullish sudah kehabisan bahan bakar. Berikutnya ada homming pigeon. Ciri-cirinya didahului dengan Down trend.

Candle pertama long Black, candle kedua black candle berbadan pendek dan ter-cover candle pertama. Homming pigeon mirip dengan bullish Harami. Bedanya, homming pigeon candle keduanya candle merah atau hitam. Pola ini menunjukkan pelemahan trend bearish. Dan menciptakan peluang pembalikan arah trend.

Pola berikutnya ada bullish and bearish Harami cross. Bullish Harami Cross didahului dengan tren turun. Candle pertamanya black candle.

Candle keduanya doji dengan seluruh badannya tercover candle pertama. Bearish harami cross didahului dengan tren naik. Candle pertamanya long white candle, candle keduanya doji dan keseluruhan doji ter-cover dalam candlestick pertama. Harami dalam bahasa Jepang kuno artinya hamil. Bisa dibayangkan polanya terbentuk seperti wanita hamil. Pola ini adalah pola reversal.

Kalau teman-teman masih bingung dengan banyaknya pola. Temen-temen bisa screenshot gambar ini. Nah, kalau mau coba copytrade di bybit. Gini Caranya.

Teman-teman tinggal ke websitenya bybit. Setelah itu pilih derivatif. Kemudian pilih copy trading.

Kalau temen-temen baru pertama kali, teman-teman bisa transfer USDT teman-teman dari dompet derivatif ke dompet copytrade. Melalui tombol ini ya. My copy trades. Kemudian pilih transfer. Setelah itu tinggal pilih principal readers yang mau teman-teman copy.

Kalian bisa short berdasarkan Seven Day win rate-nya, three week win ratenya, seven day profit, dan seven day follower profitnya. Kalau udah punya pilihan, tinggal klik di nama si principal tradernya. Di halaman ini temen-temen bisa lihat detail histori trading si principal traders. Teman-teman bisa lihat Seven Day win ratenya.

Ini win rate selama tujuh hari, win rate selama tiga minggu, profitnya selama tujuh hari, profit followersnya selama tujuh hari terakhir, jumlah Winning trade, jumlah losing trade, jumlah trade, dan jumlah followernya. Juga ada lama join menjadi principal traders.

2022-07-01 15:48

Show Video

Other news